Hiking Kawah Domas - Kawah Ratu Tangkuban Perahu

Halo kali ini kita jerambah alam ke Tangkuban Perahu. Mungkin selama ini orang-orang taunya kalau ke Tangkuban Perahunya itu ke Kawah Ratu doank, yang spot utamanya, tapi selain ke Kawah Ratu, bisa juga lhoh ke Kawah Domas. 



Kawah Domas itu posisinya di sebelum Kawah Ratu, sebelum Terminal Jayagiri juga kalau dari arah pintu gerbang masuk. Perjalanan dari Kota Bandung menggunakan grab. Meskipun hanya drop, tapi driver dan mobilnya dikenakan biaya juga. Padahal sebelumnya ketika aku tanya ke kontak Tangkuban Perahunya by WA, kalau ngedrop saja nggak dikenakan biaya mobil dan drivernya. Beberapa bulan sebelumnya aku juga nnya ke kontak WAnya, katanya hanya dikenakan biaya mobil saja, drivernya enggak. Waktu beberapa bulan yang lalu, aku nnya tapi blm jadi ke Tangkubannya. Lalu pas kita sampai di pintu masuknya, pas ditarik karcis katanya kena driver dan mobilnya. Driver diitung 30.000 sama dengan hrga tiket masuk wisatawannya. Mobil kena Rp 30.000 dan parkir 5000. Ketika di pintu masuknya emang susah mau nawar atau nanya-nanya lagi karena mobil di belakang mengantri. Akhirnya kita bayarlah driver dan mobilnya.

Tujuan pertama adalah ke Kawah Domas. Di Kawah Domas kita harus didampingi guide. Harga masuk Kawah Domas yakni Rp 100.000 untuk 6 orang. Ketika aku tanya by WA sebelumnya harganya yaitu 100.000 untuk 5 orang. Sepeetinya tidak ada patokan khusus harga untuk masuk ke Kawah ini. Karena ketika aku baca-baca review ke Kawah Domas sepertinya harganya berbeda-beda. Dan kalau nggak salah, kita nggak dikasih tiket masuknya ( ini aku lupa sih dikasih atau enggaknya). 














Perjalanan hiking menuju Kawah Domas ditemani pemandu. Dan memakai pemandupun harus kasih tip. Ini aku udah baca ulasan orang-orang di internet emang pada kasih tip dan pas kita mau masuk pun ada sesama guide yang bilang “nanti kasih tip ya”. Pas di perjalanan aku ngobrol sama si bapaknya, katanya, karena banyak guide jadi mereka itu digilir sesuai nomor antrian. Biasanya mereka jadi guide seminggu sekali. Setelah covid katanya jumlah guide meningkat. Jadi sebenarnya guide ini g official sih menurutku. Karena mereka semacam kerja paruh waktu gitu. Untuk nominalnya sih seikhlasnya dan semampunya kita. Waktu itu kita ngasihnya 70.000 aja karena hanya diantar pas pergi saja. Pas pulang, kita memilih untuk memisahkan diri karena mau melewati trek yang langsung tembus ke Kawah Ratu.

Oke balik lagi ke perjalanan ke Kawah Domas. Perjalanan ditempuh sekitar 15 menit saja. Hanya 1,2 km dengan rute 900m datar dan 300 meternya naik turun. Tapi nggak kerasa sih . Bagiku itu masih biasa dan deket. Selama di perjalanan bapak guidenya awalnya diem, baru ketika aku mencoba bertanya, kami baru ngobrol. Aku menanyakan kenapa harus memakai guide sedangkan ini hanya rute pendek dan datar, katanya dulu pernah ada orang yang terpeleset di Kawah Domas, lalu kakinya melepuh. Jadi untuk keamanan aja katanya. Sepanjang perjalanan bapak guide tersebut hanya menemani jalan tanpa memberikan pengetahuan. 

Di Kawah Domas kita memang bisa sampai bawah. Hanya saja kawahnya dipagar karena bener-bener panas. Di Kawah ini bisa merebus telor loh. Kalau mau merebus telor tenang, ada penjual telor mentag di sini. Kalau pengen pijat lulur belerang juga ada. Nah selain kawah domas yang dipagar, ada juga kaya semacam kolam-kolam belerang yang bisa buat rendaman kaki. Ada 4 kalau nggak salah dengan tingkat hangat panas yang berbeda-beda. 

Kalau mau foto aesthetic di kawah ini bisa lhoh. Seperti aku yang niat banget bawa peralatan karena pengen foto di sini. Di sini kita lumayan lama karena kebanyakan popotoan. Sebenarnya awalnya aku udah bilang ke Bapaknya kalau kau ditinggal nggak papa. Tapi bapaknya bilang nggak papa mau nunggu. Setelah beres, kita berpisah di percabangan jaln menuju ke Kawah Ratu. Tadinya mau dianter juga sampai warung pos kedua. tapi kita memilih untuk berpisah.

Oke lanjutlah kita mendaki dari Kawah Domas ke Kawah Ratu denga medan yang menanjak. Cuman udah agak mending karena udah ada tangganya dan ada beberapa pos untuk istirahat. Di perjalanan ternyata hujan gais. Jadi kami berhenti dulu hingga agak lumayan reda. Jaraknya sebenarnya hanya berjarak 1,5 km tapi memang medannya menanjak terus. Sebenarnya mungkin bisa saja masuk dari Kawah Ratu lalu ke Kawah Domas, karena aku berpapasan dari arah berlawanan. Ada juga yang pakai guide. Sebelum datang ke sini, aku googling dulu, kebanyakan mereka bilang dr kawah domas ke kawah ratu, kalau kwah ratu ke domas jelek, padahal kenyataannya lebih enak dari Kawah Ratu ke Kawah Domas karena turun nggak nanjak. Tapi aku nggak tau ya bisa enggaknya g pakai guide kalau masuknya dari Ratu ke Domas. 




Sebelum keluar menuju Kawah Ratu, kami menemukan kaya semacam mini hutan mati. Meskipun kedinginan, tetep aja pengen foto-foto. Sepatu kami sudah basah semua karena sepanjang perjalanan terkena genangan air hujan. Kami segera mencari warung untuk menghangatkan diri. Kebetulan warung yang kami hampiri dekat dengan pagar kawah ratu, hanya saja kabut saat itu tebal. Dan hujan lagi. Kabut memang sempat hilang. Ketika akan hujan lagi dan nggak mau terjebak di sini karena hari semakin mendekati sore, kami segera foto-foto sebentar di pinggiran  kawah dengan rintik-rintik hujan. Sebenarnya kalau nggak hujan dan nggak berkabut bagus sih. 













Setelah itu kami segera keluar ke area parkir. Di sana kami naik ontang-aning sampai terminal bus Jayagiri. Sebenarnya ada elf yang bisa mengangkut dr area parkir ke alun-alin Lembang. Tapi mahal katanya 30.000. 



Berhubung tujuan kami sedari awal adalah mengayuhkan kaki, kami jalan kaki dari terminal Jayagiri ke pintu gerbang utama yg dekat perbatasan Subang. Perjalanan dari terminal bus Jayagiri sekitar 3 km. Tapi bagiku jarak segitu sepele karena aku terbiasa olahraga berjalan kaki dengan rute panjang. 




Youtube


Robatayaki di Nijuugo

Tempat ini baru dibuka. Tempatnya nyatu sama teapot. Pertama kali robatayaki. Jadi robatayaki artinya adalah  makanan yang di masak langsung...