Waroeng Steak

Waroeng Steak - bernostalgia ke jaman kuliah dulu di Jogja karena waroeng steak didirikan di Jogja dan banyak sekali cabangnya di Jogja. Jamna dulu jaman kuliah ketika nggak kuat beli strak beneran, mampirlah ke waroeng steak karena harganya terjangkau sama kantong mahasiwa.
Kali ini aku nyobain Waroeng Steak yang ada di Bandung. Kebetulan nyobain juga menu barunya cheesewedges, cheesefries dan milk shake spesial mocca. Selain itu aku juga pesen sirloin sama tenderloin. Untuk menu cheesenya sama-sama dari kentang tapi aku lebih suka yang cheesefries, nggak eneg. Untuk sirloin sama tenderloin, nggak tau kenapa kau merasa ini nggak seenak di Jogja. Dagingnya juga nggak fresh dan kalau nggak ditambahin saus sambal, ini hambar menurutku.




Youtube

Kopi Truk

Tiap hari pagi sore ngelewatin tempat ini. Tapi baru sempet sekarang nyamperin. Ternyata tempat ini luas lhoh. Dari luar aku pikir cukup tempat duduknya itu ada di halamannya doank. Dan ternyata di samping ada, di belakang ada. Luas banget. Konsepnya tetep mengusung tema truk2an sampai belakang. Aku memilih duduk di halaman depan deket dengan jalan. Berhubung aky tak ingin mabok kopi lagi, aku pesen yang aman aman saja yaitu cream choco chip. Tadinya aku pengen berry nougat blend. Jadi ini campuran dari susu vanila di atasnya dikasih float cream dengan taburan choco chip. Tapi sepertinya ada campuran satu lagi semacam regal. Karena di bawah ada macem rasa regal yang di blend. Harga di tempat ini murah meriah banget.







Mie Baso Akung

Tempatnya luas dan ramai. Ordernya langsung di depan. Cuman menunya agak membingunkan karena disingkat singkat untuk Baso, Pangsit, Sioma, Tahu, Ceker. Kalau yang lola mikirnya kaya aku jadi butuh mikir beberapa detik buat tahu apa itu. Tapi di atasnya ada kok keterangan singkatannya. 
Aku pesen yamin setengah porsi dengan bakso. Sebenarnya kau kuat satu pirsi, hanya saja habis makan jadi cukup setengah saja biar tidak mubadzir. Isi basonya ada 4 biji. Yaminnya ini enak banget. Bisa request asin atau manis. Tapi aku pilih manis. Untuk sambelnya walaupun udah banyak tapi nggak kepedesan. Rasa kuahnya enak setelah dicapur ke yamin, Karena bumbu yaminnya bener2 merasuk. Ternyata setengah porsi masih kurang bagiku. Aku minta seperempat porsi punya adek aku. Dia pesen mie biasa. Untuk tekstur mie biasa dan yamin emang berbeda. Baj=hkan kuahnya tetap enak yamin. 








8One Sky Resto - Kytos Hotel

Resto ini berada di Rooftop Kytos Hotel Setiabudhi. Tempatnya memang menarik karena area outdoornya bisa untuk menikmati kota Bandung. Sayang aku ke sini pas ujan, jadi tidak bisa duduk di balkonnya yang bener2 bisa kelihatan banget pemandangannya. Aku ke sini pas sore hari hingga magrib. Lebih bagus lagi kalau malam dan tidak hujan. Kelap kelip kota akan terlihat bahkan sampai perbukitan di Dago atas.
Untuk menu aku memesan Tuna Chili Pasta dan Pan Seared Dori. Untuk rasa keduanya aku merasa biasa saja. Tidak ada saus tambahannya. Sebenarnya bisa request sih, tapi aku terllau malas untuk memanggilnya waiters. Untuk Pan Seared Dori ada pokcoy utuh yang disajikan, jadi makannya harus dipotong dulu menggunakan pisau, karena agak susah juga kalau cuma pakai garpu atau sendok. Seratnya susah kepotong. Untuk ikan dorinya memnag agak kerasa bumbunya, Tapi entahlah aku nggak suka aja dan aku nggak kenyang.
Untuk tempat memang nyaman banget sih. Apalgi ada beberapa sofa juga.  








Rangka Kopi

Tempatnya mini, karena emnag bagian dari halaman samping rumah orang. Dari luar nggak begitu kelihatan karena nggak ada tulisannya. Tulisannya pun ada di dalam, bukan di pinggir jalan. Jadi kalau malam hari nggak begitu kelihatan, apalagi daerah sini g begitu banyak penerangan. Aku pesen coconut delight. yang merupakan signature dari tempat ini. Aku request agar takaran kopinya dikurangin karena aku memang mabok kopi. Aku pikir bakal kerasa rasa kelapanya. Pertama kali disedot rasanya manis. Manis banget. Kopinya tidak kerasa. Tapi semakin ke bawah, pahitnya semakin kerasa padahal sudah kuaduk. Dan aku tidak menemukan rasa kelapa. Selain pesan kelapa delight, aku pesen juga cascara kopi. Untuk cascaranya rasanya pas asamnya untuk menetralisir pahit kopi aku. Untuk tempatnya kecil dan ada beberepa kursi. Tempatnya remang-remang. Kalau malam tidak rekomended buat foto-foto. Tapi kalau siang sepertinya rekomended.


Sha-Waregna All YOu Can Eat ala Sunda

Jarang kan ada makanan Indonesia All You Can Eat kecuali di kondangan kan? Nah kali ini aku nyobain all u can eatnya sunda. Tempat ini sudah lama buka, tapi baru kesampaian sekarang. Tempanya ada di lokasi creative space gitu. Ada dua lantai. G begitu besar juga. Karena biasanya aku ke all u can eat jepangan, ke sini jadi agak kaku. Tata letak buffetnya pun terlihat sederhana. Di sini ada menu weekend dan weekday. Di tempat ini ada menu all you can eat untuk sundaa/indonesian sama yang satunya dimsum. Harganya lebih mahal yang dimsum. Aku memilih yang sundaan. Menu yang di pajang ada nasi putih, nasi goreng, siomay, baso tahu, bubur ayam, tahu gejrot, pecel, baso malang, mie ayam, mie kocok, rujak. Berhubung aku sedang puasa dan ke sininya di waktu buka aku langsung aja nyerbu. Aku ambil menu di sini keculai nasi goreng, mie ayam, mie kocok karena sdah tak mampu. Lalu ada juga lumpia basah menu weekend, tapi request dadakan. All You Can Eat ini hanya membayar 46.000++. AKu lupa antara 44.000++ atau 46.000++.
Sistemnya begitu kita dateng langsung bayar di kasir, mau pilih sunda atau dimsum. Lalu kita pilih sndiri makanan yang kita inginkan. Untuk minumnya langsung bayar di kasir minum. 
Makan segitu cukup mengenyangkan, tapi hati-hati bagi yang nggak habis kena denda 15.000/item.


Ngebolang ke Ciwidey Part Sekian

Yuhuu.... main lagi ke Ciwidey. Sudah lama aku g ke daerah ini. Tapi mainku kali ini datang ke tempat-tempat biasa. Hanya untuk hunting foto.
Yang pertama aku dateng ke bekas jembatan kereta api Cikidapateuh. Letaknya ada di daerah Pasir Jambu Ciwidey. Nggak terlalu kelihatan kalau dari  jalan raya kalau dari arah Bandung Kota karena ada di daerah belokan. Padahal posisinya emg deket jalan raya.

Tempat ini deket dengan daerah perkampungan warga dan jembatan ini juga masih digunakan warga untuk penghubung.

Setelah dari sini, aku chek in dulu ke hotel. Sudah berada di daerah yang agak atas dikit. Rencananya aku mau main ke Bukit Jamur Rancabolang. Dengan bermodalkan google maps. aku menyusuri jalanan pedesaan. Awalnya jalannan itu bagus, tapi ternyata semakin lama jalan itu tak beraspal dan penuh dengan bebatuan. Kami mencoba melangkah maju lagi barangkali hanya beberapa meter saja jalannya sprti ini, tapi nyampai sekiloan sperti ini, Kami bertanya kepada masyarakat setempat apakah betul ini jalan menuju Bukit Jamur, dan ternyata memang betul ini satu-satunya jalan. Oke, masih ada niat lanjut. Semakin maju kami menemukan jalan beraspal juga. Tapi semakin lama semakin tak ada rumah penduduk. Isinya hutan pinus semua. Berhubung hari sudah sore, kami memutuskan untuk balik kanan, karena jika ini dilanjutkan dnegan keadaan jalan yang bergeronjal dan suansana yang sepi tak ada rumah bahkan jalan pun sepi, itu akan membahayakan bagi kita berdua para gadis.
Dan kami menemukan area wisata pinus yang sebenarnya itu masih percobaan. Aku lupa dinamai apa tempatnya. Tapi masih sepi juga, Hanya ada 5 orang di situ. Tapi tiketnya seikhlasnya. Kami mampir ke situ sebgai obat karena tak jadi meneruskan perjalnan ke Rancabolang.
Pemandangan jalan menuju buki jamur




Setelah balik kanan, kami memutuskan untuk berendam air hangat di Ciwidey Valley Resort. Aku sudah membayangkan bakal berendam air hangat yang lebih ke panas gitu, tapi teryata hanya hangat kuku kuku.


Hari kedua kami mampir ke Perkebunan Rancabali. Sudah sering sebenarnya ke tempat ini. Sering lewat pula, tapi tak pernah berfoto di sini. 



Pagi-pagi sudah berada di kebun teh seperti ini dengan suasana yang alami bener-bener menyenangkan. Bisa merefresh otak dan badan ketika lelah dengan rutinitas bahkan pikiran. 

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke Teras Bintang. Tempat ini tergolong baru dan masih satu area dengan Situ Patenggang dan Glamping Lakeside, Aku masuk melalui pintu gerbang Glamping Lakeside. Dikenakan biaya masuk retribusi di depan. Ke dalemnya masih panjang juga jalannya dan ada area perkebunan teh. Nyampe Teras Bintang masih sepi karena baru jam 08.00 pagi. 
Deati sini bisa terlihat hamparan perkebunan teh, situ patenggang dan glamping lakeside. Hamparan gunung juga terlihat dari sini





Setelah dari sini, temenku mengajak sebentar mampir ke Glamping Lakeside. Sebelumnya kita berdua pernah ke Glamping Lakeside pas baru dibangun. Kali ini kita hanya mampir ke pinggiran danaunya saja cuman buat foto. 


Makanan Miwa

Karena pengen nyemil ringan, aku mampir ke sini. Tempanya nyempil. Ditutup dengan besi kontainer di samping kanan kiri. Jadi agak panas dan gelap meskipun depannya terbuka. Aku pesen beef mentai box. Awalnya aku pikir ini cemilan, tapi ternyata ada nasinya. Masaknya dipanggang menggunkan alumunium foil. Pas makanan datang, aku merasa hambar. Ini rasanya aneh. Nggak enak sama sekali. Apalgi kalau dimakan pas dingin, tambah nggak tahu itu rasanya gimana



di Ruang Tengah

Ngincer nyobain tempat ini sudah lama. Tapi baru sempet terealisasi sekarang. Tempatnya kecil. Dari luar pun terlihat kecil. cuman pernah lihat di video sosmed aku pikir luasan. Begitu masuk spacenya memang kecil, tempat duduknya lumayan ada beberapa. Di luar juga disediakan di terasnya. Interiornya mengusung tema yang unik. Tersedia beberapa buku bacaan, dan hiasan kaset kaset tape jadul. Ada beberapa foto dan semacam tempelan tempelan kertas isi tulisan maupun lukisan. 
Aku memesan es binar kopi dan matcha ichigo. Es binar kopi itu perpaduan ekspreso sama lupa satu lagi. Paitnya strong. Untuk matcha ichigonya juga menurutku aneh rasanya.  Di sini hanya meyediakan minuman saja tanpa cemilan. Kopi dan non kopi. Lumayan lama nongkrong di sini. Cuman memang nggak ada toilet. Jika ingin ke toilet bisa ke FO sampingnya.






Robatayaki di Nijuugo

Tempat ini baru dibuka. Tempatnya nyatu sama teapot. Pertama kali robatayaki. Jadi robatayaki artinya adalah  makanan yang di masak langsung...