Tempat makan ini memang sellau ramai pengunjung. Apalagi kalau weeken. Pnegunjungnya bisa sampai luar kota Bandung. Dari jaman baheula sebelum tinggal di Bandung udah sering banget lewat tempat ini. Terus suka heran kok ramai banget sih. Akhirnya kali ini kesampaian nyamperin tempat ini. Kebetulan aku ke sini pas musim lockdown corona (Oke sengaja aku tulis biar kelak dibaca beberapa tahun lagi inget kapan ke sininya). Jadi nggak begitu ramai.
Ternyata di dalam lumayan luas. Ada lesehan dan ada yang enggak. Sistemnya prasmanan. Ambil sendiri. Lalu lauknya bisa request digoreng lagi. Nasinya ada nasi biasa, liwet dan merah. Aku memesan nasi biasa. Kalau nasi biasa udah dibungkus daun pisang. Jadi udah diitung seporsi. Kalau nasi merah dan liwetnya bisa ambil semau kalian. Untuk lauknya aku pesen paru, sayurnya sayur asem. Di meja sebelah ada lalap dan sambal. Ada tiga macam sambal. Sambal apa namanya pokonya warna merah dan itu pedas banget, ada sambal hijau, dan oncom. Untuk sambalnya yang diitung bayar cuman yang merah seharga 3000, untuk lalapnya juga 3000 sepuas kamu. Minumnya kalau teh tawar gratis. Setelah ngambil makanan, bayar ke kasir lalu makan.
Dari pesanan yang aku makan, aku lebih suka sambalnya. Sambalnya emang nendang yang warna merah. Bikin air mata mengucur. Kalau untuk sayur sama lauknya, aku merasa biasa saja sih.
Youtube
Robatayaki di Nijuugo
Tempat ini baru dibuka. Tempatnya nyatu sama teapot. Pertama kali robatayaki. Jadi robatayaki artinya adalah makanan yang di masak langsung...

-
Ini kali kedua aku melewati jalanan perbukitan Bandung utara di lintas Gunung Palasari, Gunung Bukit Tunggul. Naik dari alun-alun Ujung Beru...
-
Sudah beberapa bulan lalu buka dan selalu ramai. Akhirnya kesampaian juga nyobain. Tempatnya emang di Bandung Timur, jadi emang butuh mood ...
-
Surabi inj legend banget. Udah ada sejak tahun 1976. Varian surabinya ada kinca, oncom dan polos. Harganya 3500. Kalau pakai telur harga...