Hai hari minggu waktunya jalan-jalan. Kali ini aku pengen ngopi di daerah atas. Mumpung cuaca Bandung sedang syahdu dan langit membiru. Awalnya kita mau ke Ipok Aleuh yang ada di Jl. Bukit Pakar Utara, Ciburial. Perjalanan dimulai dari Dago. Untuk menuju ke Ipok Aleuh, rute yang ditempuh searah dengan Tebing Keraton. Ternyata banyak orang yang gowes di jalan ini. Sesampainya di depan Tebing Keraton, ternyata jalan ditutup karena sedang ada pengaspalan. Terpaksa kita balik kanan. Padahal Ipok Aleuh hanya kurang satu kilometer dari tempat kami berdiri.
Kami memutuskan untuk datang ke Asaan Kopi, yang ada di bawah Dpakar Cafe. Kebetulan sangat ramai sekali. Pemandangannya di sini memang bagus sih. Dari sini terlihat city view Kota Bandung. Tempatnya memang nggak terlalu luas. Kebetulan dapat tempat yang bagus spot fotonya.
Aku memesan susu dan cemilan. Anggap aja ya nongkrong di teras rumah dengan city view Kota Bandung.Oh ya tahu cabe garamnya mantap ladanya.
Betah sih duduk di sini apalagi angin pagi sepoi-sepoi. Setelah agak lama nongki di sini, kami meutuskan beranjak untukmenuju tujuan utama. Kami mencoba untuk memutar melalui Dago Resort, Pasirmuncang, Pasirpogor dan Pasanggrahan dengan jalan yang berkerikil serta naik turun. Melalui dago resort kami disuguhi pemandangan komplek perumahan elite dan besar.
Setelah bersusah payah melalui jalan yang susah, akmi menemukan kedai Ipok Aleuh. Tepat di depan kedai tersebut, bapak-bapak yang kami temui di depan Tebing Keraton, telah sampai melakuakn pengaspalan sampai di depan Ipok Aleuh. Untung kami tidak kena stop atau putar arah. Sesampainyanya di sini, ternyata kedai ini masih tutup. Muka kami jelas kecewa. Apalagi bagian yang bertugas mengendarai motor. Karena tak ingin keewa berlebih, kami mencoba turun ke bawah mencari tau apakah buka atau tidak. Ternyata di bagian bawah ada orang. Mereka ternyata adalah waiters Ipok Aleuh. Ternyata katanya baru siap-siiap buka. Ada kesel dan ada senengnya sih baru akan buka. Di instagram tertera jam buka pukul 10.00, sedangkan tadi jika kita tidak terhalang oleh pengasplan, kita bakal sampai pukul 10.00 lebih sedikit. Jika saja tidak terhalang oleh pengasplaan, kita pasti akan kecewa. Kedua, jika kita tidak mutar arah memalui jalan yang susah, kita juga akan kecewa karena ternyata belum buka. Jadi susah-susah dahalu demi timing yang pas.
Nah di sini aku memesan kopi keclak rasa nangka. Aku minta kandungan espressonya sedikit karena nggak mau asam lambungku naik. Tapi seriously ini enak. Aroma dan rasa nangkanya kerasa banget. Untuk variasi cemilannya memang tidak terlalu banyak sih. Jadi tempatnya ini bener-bener di pinggir jalan. Pemandangan yang disuguhkan adalah perkebunan/ladang yang ada di lereng bukit. Tempatnya ada yang dipinggir jalan, dan ada yang turun ke bawah menyatu dengan rimba.