Bagi yang penasaran pengen nyobain hiking tapi effortless, di sini nih tempatnya cocok bagi pemula. Dibanding dengan Puncak Upas Tangkuban Perahu, di Pangradinan ini lebih prefer dijadikan untuk pijakan pertama untuk hiking. Baru ke Tangkuban Perahu via Lorong Lumut.
Dari awal viral sebenarnya pengen ke sana kek gimana sih yang katanya Mini Merbabu itu. Tapi bingung dengan kendaraannya. Mo pakai kendaraan sendiri dari Bandung tapi terlalu seram jika harus melewati jalanan dari Cileunyi -Rancaekek-Cicalengka. Mau naik kendaraan umum tapi bingung dengan ojolnya. Dari Bandung udah gampang naik kereta lokal Bandung Raya atau Garut Cibatuan, tapi dari stasiunnya ke Basecamp tang menjadi pertimbangan.
Pernah dulu main ke Cicalengka yakni di Cicalengka Dreamland. Dari Bandung naik KRL, tapi sampai di stasiunnya ojol mobil yang aku pesan minta offline. Pas turunnya susah dapet ojol. Akhirnya naik ojek offline.
Ternyata sekarang masih sama. Padahal stasiunnya udah bagus, beberapa tempat wisata, cafe bermunculan tapi tidak didukung oleh transportasi yang memadai. Dengan kata lain, oknum-oknum transportasi roda dua dan empat masih tidak kooperatif dalam mendukung kemajuan Cicalengka.
Waktu aku keluar stasiun, banyak banget angkot yang ngetem. Yang berusaha ke kita menanyakan tujuan kita mau kemana. Sebenarnya fine-fine aja kalau mau naik angkot, tapi berdasarkan pengalaman backpakerku dan karena aku tinggal di kawasan wisata, naik angkot ngetem yang giliran mendapatkan penumpang vs angkot yang jalan meskipun sepi itu beda harganya. Harga yang ditawarkan untuk calon mangsanya tinggi. Harus pintar menawar.
Tapi berhubung aku menghindari obrolan tawar menawar, aku nggak jawab atau cukup dengan gelengan kepala ketika ditanya. Karena kalau dijawab dan sudah terjadi tawar menawar tapi kita nggak cocok, kita akan terus dikejar. Pernah punya pengalaman seperti ini juga.
Aku jalan kaki hingga ke timur stasiun yang tidak terlihat. Karena zona merah. Aku sempat lihat ada seorang angkot yang mengejar mobil yang sedang pick up penumpang.
Lalu aku coba untuk memesan dari aplikasi ojol go*ek. Eh ternyata masih sama minta offline. Katanya karena medannya nanjak. Minta offlinenya dari harga 30ribu menjadi 130ribu. Teu kira2. Akhirnya aku cancel dan beralih ke aplikasi lain yakni in*r*ve. Disitu memang ada tawar menawar dadi aplikasinya. Akhirnya ada yang mengajukan harga 70.000 . Kita terima karena masih masuk akal.
Oke lanjut. Balik cerita lagi ke point Pangradinan. Menuju ke Pangradinan jalannya memang sepi meskioun masih melewati oemukiman penduduk dan hanya muat 1,5 mobil. Sudah beraspal. Untuk bagian nanjak sekali memang ada. Untuk jalan jelek mungkin ada 1-2 km. Jarak dari stasiun sekitar 11km.
Sampailah di Basecamp Pangradinan. Sinyal di sini agak susah tapu begitu di Puncak justru ada. Basecampnya ada warung, toilet dan mushola. Simaksinya harganya 10.000/orang dan udah dapat air mineral 800ml pula.
Oke mulailah treking. Trek full dengan jalan berbatu rata. Jalannya pun bisa muat 3 orang berjajar. Tapi memang di titik-titik tertentu ada yang nanjak sekali. Di sini banyak sekali anak -anak usia SD, SMP , SMA yang berolahraga pagi.
Sari basecamp sampai Puncak hanya berjarak 1.9 km dengan eatimasi 30menitan. Hanya teridiri dari 2 pos. Cuaca hari itu agak tidak cerah. Jadi tidak terlihat semua deretan Pegunungan di Garut dan Bandung Raya. Hanya terlihat Gunung Guntur dan gunung Kamojang. Gunung Patuha pun hanya terlihat secuil di Puncaknya. Di namakan Mini Gunung Merbabu karena sabananta yang berlekuk lekuk serta pemandangan Gunung-Gunung lain yang terlihat dari sini. Oh ya di setiap posnya dan di Puncak ada warung kok.
Enaknya di Pangradinan itu sebenarnya camping karena kalau malam akan disuguhi kelap kelip lampu di bawahnya dan sunrisenya yang bagus. Cuman ya karena males camping ya sudahlah anggep aja sebagai olahraga pagi di Hari Minggu. Area camping di puncaknya sampai penuh dan banyak sekali manusia di sini.
Setelah puas berfoto, kami turun ke bawah. Perjalanan pulang kami untuk sampai mendapatkan ojol, kami sengaja turun dulu sambil jalan kaki sepanjang 2,5 km buat nambah-nambah olahraga yang pas treking hanya sebentar.
Kami dapat ojol di Perumahan Taman Firdaus Ciluluk. Itupun kami dapat di aplikasi yang sama dengan berangkat seharga 70.000. Sempat juga mencari dengan aplikasi yang sebelumnya tapi nggak ada yang mau.