Sewangi Kopi

Nyobain kopi dengan nuansa rempah. Di sewangi kopi ini kopinya beda. Selain ada variasi rasa kopi yang biasa dijual di tempat lain, di sewangi kopi ada variasi rasa kopi yang mengandung rempah. Aku memesan Canela Coffee dengan campuran kayu manis. Rasa kayu manisnya kental. Harga kopinya murah. Hanya 20.000/cup. Tempatnya bun puka 24 jam untuk sewangi kopi. 

Tempatnya berada di Gedung Graha Ariadi Putra. Bangunan ini seperti komplek ruko tapi bangunnya seperti rumah. Jadi untuk menuju ke sewangi kopi masuk dulu ke pintu depan seperti masuk ke dalam rumah. Bentuk bangunnya seperti kamar kosan. Di  bangunan ini terisi seperti toko, kantor ataupun workshop. Di bagian tengahnya ada meja dan kursi. Hanya saja tidak nyaman untuk nongkrong atau sengaja datang ke sini tanpa keperluan banyak hal. Karena area tengah yang digunakan untuk duduk  bener-bener dikelilingi ruangan2 seperti toko maupun kantor dan tidak luas. 



Sai Ramen

 Nyobain tempat makan ramen yang baru di Bandung. Tempatnya ada di daerah Trunojoyo. Tempatnya kecil khas kedai-kedai Jepang gitu dengan kursi berjajar dan meja panjang. Menag cuman sebaris sih tempatnya. AKu ke sini jam 7 malem. Tutupnya jam 8 malem tapi kalau sebelum jam 8 udah habis brrti udah closed. Pas aku ke sana, nyaris saja aku nggak kebagian jika telat 10 menit saja.

Pesennya pakai mesin tiket dan langsung  bayar. Habis itu kita bisa milih tempat duduk. Hanya saja kursinya jaraknya terllau rapat dan agak nggak nyaman gitu. Selain itu karena banyak pengunjung, jadi nggak bisa berlama-lama karena harus gantian. Beruntung setelah aku datang sudah sold, jadi nggak ada pengunjung yang datang lagi.  Tempat ini menerapkan self service. Setelah selesai makan, bekas makan kita beresin ya dari meja. Untuk minumannya free ocha dan bisa ngambil sepuasnya.
Aku memesan chicken chasu black garlic dan chicken chasu original. Rasa kuahnya enak yang original. Chasunya kerasa dan kecium aroma panggangnya. Dengan porsi segitu lumayan mengenyangkan




Kopi Mpat

Ada tempat baru di Mageang yang Bali vibes banget. Tempatnya ada di daerah Ngrajek, Kec. Mungkid Kabupaten Magelang. Tempatnya masuk ke dalam. Nggak jauh kok dari jalan raya menuju Borobudur. Jika dari arah Jogja, ikutin maps aja ke jalan menuju Borobudur. Tapi tempatnya sekitar 4 kilometer dari Candi Borobudur. 

Begitu masuk ke area parkir, kita masih jalan kaki sedikit melewati pematang sawah. Lalu ada tempat duduk outdoor beratapkan pohon kelapa. Kanan kiri sawah dan ada kolam ikannya, semacam mina padi. Enaknya kalau ke sini pas sore-sore dan cuaca cerah.

Menu yang ditawarkan ke sini minuman dan makanan ringan. Aku memesan ice chocolate,lemon tea dan kentang goreng. Harganya lumayan pricey untuk kalangan penduduk asli. Tapi ya masih nyaman di kantong untuk wisatawan.










Ruang Lapang dan Tenda di Bawah Bintang

 Di daerah Cihideung ada tempat yang luamayan masih baru. Namanya Ruang Lapang dan Tenda di Bawah Bintang. Tempat ini ada di aera dalamnya Horison Green Forest Resort. Jadi jangan sampai bingung ya nyarinya. Aku masuk ke yang  area ruang lapang. Di sini kena HTM 30.000 bisa dituker dengan susu ataupun jagung bakar. Jagung bakarnya bisa minta dibakarin ataupun bakar sendiri karena di tempat ini disedikan fasilitas api unggun. Pemandangan yang di dapat dari tempat ini adalah Tangkuban Perahu. Ketika aku ke sini, pengunjung lumayan padat, jadi susah nyari tempat semau kita. Tipe tempat duduknya macam-macam, ada yang di tenda juga. Banyak spoty selfie juga yang tersedia.










Selain itu, kita juga bisa pesen amkanan dan minuman di sini, tapi masih bayar lagi. Tidak termasuk HTM tersebut. Nah di belakang tempat ini ada jalan menuju ke atas, ternyata ini tembus ke area Tenda di Bawah Bintang. Tempat ini adalah bioskop outdoor yang mana memang di area tanah yang lapang dan memakai layar besar. Untuk penontonnya bisa menonton dari tenda-tenda kecil. Untuk bisa menikmatibioskop di sini, lumayan mahal juga tiketnya. Hampir 100.000. Kebetulan aku nggak ke sini, cuman mampir lewat. Tapi bagus sih nonton di bawah langit. Seperti jaman dulu nggak sih? Hihihi


Youtube


Imah Seniman

 Mencoba mencicipi masakan sunda di Imah Seniman. Selain resto, tempat ini juga menawarkan penginapan. Tempatnya nggak jauh dari Floating Market. Letaknya ada di jalan tembusan Lembang-Parongpong. Aku ke sini kebetulan pas malam hari, jadi tidak begitu terlihat jelas nuansa di sekelilingnya. Tapi tempat ini menawarkan konsep alami khas sunda.Saung-saungnya berbentuk triangle  di pinggiran danau buatan. Banyak pepohoonan di sini. Semuanya terbuat serba kayu. 

Menu yang  ditawarkan pun khas sunda. Aku memesan ayam bakar daun. Porsinya satu ekor yak. Aymanya dibungkus dengan daun setelah dicampur dengan bumbu di dalemnya lalu dibakar. Nah yang berwarna merah itu adalah sambel tomatnya. Selain itu ada taburan daun kemangi. Bumbunya meresap banget. Enak dan baunya pun harum. Selain itu di luar juga disediakan sambal meskipun tidak terlalu pedas. Hanya saja menurutku porsi nasinya kurang buat cowok. Maklum porsi makan aku porsi makan cowok. Selain itu aku pesen tumis genjer. Rasanya nikmat dan cocok disantap bersama. 


Youtube

Warung Lela

 Tempat makan yamin di Bandung dengan nuansa perbukitan yang adem adalah  Warung Lela. Tempat ini sudah dibuka belasan tahun lalu. Berada di kawasa Cigadung. Tempatnya pun masuk ke perkomplekan rumah yang ada di daerah Cigadung.  Konon yang punya tempat ini namanya bu lela. 

Tempatnya juga bernuansa Jawa gitu dan banyak interior kayu. Tempatnya terdiri dari dua tempat. Di kanan dan kiri jalan. 

Variasi yaminnya macam-macam. Aku memesan mie ayam rica Spesial dan yain manis. Mie ayam rica spesialnya disajikan dengan baso dan siomay. Siomaynya enak banget dan lembut. Mie dann yaminnya juga enak. Porsinya mengenyangkan. Konon emang legendaris tempat ini. Mungkin jika sedang tidak ramai karena buka puasa, akan nyaman betah berlama-laa di sini karena tempatnya sejuk di atas bukit.






Bebek Kaleyo

 Salah satu tempat makan bebek yang ada di Bandung dengan kapasitas tempat yang lumayan besar. Aku memesan paket hemat. Untuk sambelnya pedas banget dan memang sudah disediakan di wadah sambal. Suka banget sama sambalnya. Bebeknya pun digoreng kering dan tidak amis. Hanya saja ketika aku mencicipi punya teman yang bebek rica, bebeknya masih terasa amisnya.



Al Jazeerah Signature

 Mencicipi masakan Timur Tengah di salah satu restoran Timur Tengah di Bandung. Bangunnya pun megah bergaya Timur Tengah. Interiornya pun tak kalah megah. Bangunannya luas. Waiters yang ada di sini pun memakai sorban khas Timur Tengah apalagi musik yang dimainkan. Kebetulan aku ke sana sekalian berbuka puasa. Tentunya harus reservasi dulu H-2 agar dapat table. Reservasinya dikenakan DP minimal 200.000 dan peraturannya DP tersebut dikembalikan 75% apabila mengcancel sebelum hari H. Tapi jika cancel hari H, DP tidak bisa dikembalikan tapi bisa digunakan untuk lain hari. Jika orderan kita dibawah 200.000, uang tidak dapat dikembalikan sisanya.

Untuk pemesanan menunya pun bisa dilakukan sebelum berada di tempat, agar tidak menunggu lama ketika datang. Setelah bingung memilih menu, aku memesan mezze, shasuka, falafel sandwich.



Untuk mezze ada 4 macam variasi yang terdiri houmous, baba ghanoush, muttabal, tabbouleh. Nah untuk bahannya ada yang terbuat dari terong. Aku hanya tau ang tabbouleh karena ada irisan daun parsley.

Porsinya kecil-kecil. Disajikan dengan pita bread. Jangan kaget ya jika ternyata rotinya jumbo jumbo banget. 

Yang selanjutnya adalah shasuka. Shasuka adalah olahan scrambeld egg dan diakan dengan pita beard.



 Kalau yang falafel sandwich adalah sandwich dengan tortila di dalamnya diisi semacam perkedel. Bahannya dari buncis, kacang lava dan rempah arab. Tapi agak keras daripada perkedel Indonesia. 
Ketika di sini suasana bener-bener Timur Tengah, pengunjung yang datang pun seraga berberda juga, dominasi orang Timur Tengah. Tapi mungkin cuman perasaanku saja sih atau mungkin karena pas Bulan Ramadhan. Ternyata jika berkunjung ke sini tanpa pesan nasi ketika bulan Ramadhan kurang worth it. Karena perut kosong memang harus diisi nasi.


Dago Panyawangan

 Slah satu tempat makan Sunda yang ada di Bandung. Tempatnya lumayan luas, Hanya saja penaataan meja dan kursi makannya itu terlalu rapat, berbaris dan berjejer banyak. Mungkin cocoknya buat botram. Tapi kalau cuman buat makan berdua terus duduk di kursi itu rasanya aneh. Aku pesan kerang hijau saus padang, pepes teri, pencok kacang panjang dan nasinya nasi merah. Sambelnya udah bawaan dan pedas banget. Saus padangnya juga pedas. Dan yang paling bikin kebayang-bayang terus sama rasanya adalah pepes teri. Teri yang digunakan teri kecil-kecil dan lebih banyakan parutan kelapanya daripada terinya. Tapi rasanya gurih dan enak banget sampai nggak bisa dilupakan padahal porsinya sangat sangat mungil. Untuk pencok kacang panjangnya juga menyegarkan. Paduan yang mantap semuanya.





Disebut Kopi

 Tempat ngopi yang ada dalam lingkup Eduplex Co-Working Space. Tempatnya ada di area depan bangunan depan. Tempatnya tidak luas. Hanya ada 3 meja. Kalau buat nongkrong lama-lama memang nggak begitu enakeun, tapi cukuplah kalau cuman buat istirahat sejenak sambil ngobrol. Menu  yang kupesan Iced Caramel dan Hot Red Velvet. 





Senusa Resto

 Resto yang menyajikan masakan nusantara. Meskipun tidak semua khas nusantara, tapi resto ini cukup mewakili bagi yang ingin mencicipi keanekaragaman masakan nusantara. Aku pesan cincang karo, nasi iga bakar, es pisang ijo.  Cincang karo adalah ayam kampung uang dicampur dengan bumbu karo singkong dan parutan kelapa lalu dibakar dnegan bambu. Penyajiannya pun masih menggunkan bambu. Tapi ternyata makanan ini nggak cocok di lidahku. Ayamnya tercampu dalam patutan kela dan singkong. Nggak banyak juga ayamnya. Justru paling banyak adalah daun singkongnya. Sulit mendefinisikan rasa dari masakan ini. Untuk nasi iga bakarnya disajikan dengan kuah sop. Ini lebih enak.Untu pisang ijonya juga enak. Tempatnya ada di area indoor sama garden. Yang garden biasanya suka dipakai buat resepsi. Aku kebetulan memilih yang garden. Tempatnya nyaman, nggak terlalu ramai juga pas aku ke sini.






Yumaju Coffee

Yumaju yang aku kunjungin yumaju yang cabang di Trunojoyo. Tempatnya samping blackpaper. Tempatnya memang nggak terlalu luas. Areanya ada indoor dan outdoor. Yang outdoor hanya di serambi depan aja. Aku memilih yang indoor karena mau sambil ngerjain sesuatu. Coffee shop ini sudah buka dari jam 7 pagi lhoh. Aku pesen yang iced butterscotch. Oh ya untuk posisi tempat duduknya yang indoor terlalu rapat-rapat banget dengan meja yang lainnya. Jadi kalau lagi ramai, nggak terlalu nyaman. Untung pas aku ke sini pas sepi.


Explore Ciater-Subang

 Kali ini main ke daerah Subang,tapi masih dekat dengan perbatasan Bandung, yakni di Ciater. Tadinya mau main ke beberapa tempat di daerah Subang, hanya saja tempat wisatanya terlalu jauh-jauh. Bahkan pengen nyobain Bubuy Hayam Ma'Ati Khas Subang tapi nggak jadi juga karena terlalu jauh, ada di Kota Subang. Akhirnya hanya main ke lingkup Ciater saja.

Perjalanan dimuali dari Kota Bandung sore hari. Berhubung long weeken, ternyata sampai Ciater memakan waktu 2,5 jam. Macet parah di daerah Setiabudhi sampai Lembang. Kami tiba sekitar pukul 8 malam. Kami langsung ke Vila yang kami pesan sebelumnya. Nama Vilanya Vila Marindu. Letaknya dekat banget sama Sariater Hotsprings Resort. Dan dari villa pun, pintu gerbang Sariater terlihat.

Sesampainya di Vila, kami ke Sariater untuk berendam. Jalan kaki saja karena dekat. Tiket masuknya 35.000/orang. Itu katanya tiket malam. Tapi tidak termasuk kolam-kolam VIP. Jadi yang masal gitu dan sungainya. Selain harga tiket, ada juga harga kartu buat masuk. Harganya 15.000. Tapi ini untuk 4 orang. Tapi nnati jika sudah keluar, kartunya dikembalikan dan uangnya kembali lagi.

Ketika sudah memasuki area pemandian memang pencahayaan sedikit sekali. Mungkin itu memang disengaja. Tapi jadi agak kesusahannya lihatnya. Setelah menyusuri tempatnya sampai ujung karena nyari yang agak sepi dikit, kami akhirnya memilih ke Curug Jodo. Sebelumnya kami menitipkan baju dan lainnya di loker umum. HP bisa dititipin juga. Tapi kalau mau dibawa juga nggak papa, asal bisa jagain aja dari air. Sebelum ke curug jado,kita ke sungai panas dulu. Lupa namanya, kita cobain tuh berdiri di bawah aliran air terjun di situ. Kenceng banget rasanya, meskipun air terjunnya tidak terlalu tinggi.

Oh ya untuk jenis air di sini itu air belerang asli. Jadi agak asin dan perih jika kena mata. Kalau kelamaan berendam lumayan bikin telapak tangan kusut. Setelah ke Curug Jodo, kita ke pancuran 7 (jika nggak salah namanya pancurun 7). Di dalam komplek Sariater juga tersedia jajanan-jajanan. Dari mulai sosis, jagung bahkan sampai makanan berat. Ada juga penginapan jika mau menginap di area sini. 

Setelah puas berendam,lalu mandi, kami balik ke penginapan. Untuk penginapan harganya 400.000. Aku order langsung ke vilanya. Tidak melalui aplikasi. Tempatnya khas rumah Sunda - rumah panggung. Untuk jenis vilanya ada beberapa jenis. Aku memesan yang harag 400.000 denan toilet jongkok tapi ada pancuran mandi dari pralon untuk mandi air hangat. Ada juga yang toiletnya duduk. Dan ada juga bangunan vila yang berbentuk triangle, namun tidak terbuat dari Kayu. Oh ya ada juga area buat BBq di halamannya. Kasurnya king size. Cukup untuk kami berempat, karena badan kami kecil-kecil.





Keesokan paginya, kami baru checkout mepet sekali di jam dzuhur, karena terlalu malas-malasan untuk keluar pagi. Setelah itu kami mampir ke Cafe Ranca. Cafenya itu hiden gems banget. Cafenya berada di komplek rumah gitu. Sebelumnya untuk menuju ke sini harus melewati perkebunan teh yang panjang dan jalan yang berkerikil. Sampai-sampai kita mikir, apakah ada mobil ojol yang mau pick up pas kita pulang. Ternyata setelah sampai ke tempatnya, cafenya memang di komplek rumah dengan pemandangan sawah. Kami memesan minuman dan cemilan ringan.  Tempatnya memang dekat ke tempat wisata Capolaga. Dan benar saja, pas kita mau pulang tidak ada mobil ojol bahkan bike yang mau pick up kita. Solusinya, setop kendaraan yang lewat. Hahaha. Pengalaman. Padahal ini jaraknya cuman 3 kilometer dari Ciater. 

Selanjutnya kami menju Asep Stawberry Highland Resort. Kmai pikir di sini bakal ada nasi lewat Asep Strawbeery seperti di cabang lainnya. Tapi ternyata konsep tempat ini lebih menonjolkan wisata selfie di kebun teh dan strawbeey. Tempat ini juga baru selesai dibuat. Akhirnya kami tak jadi masuk ke dalam. Kami memilih makan di ulen dan jagung di saung seberang. Setelahnya kami pulang menuju Bandung.















Youtube

Robatayaki di Nijuugo

Tempat ini baru dibuka. Tempatnya nyatu sama teapot. Pertama kali robatayaki. Jadi robatayaki artinya adalah  makanan yang di masak langsung...